Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Hanya Garut, Juru Cukur Rambut Juga Banyak dari Daerah Ini

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi pria potong rambut. youtube.com
Ilustrasi pria potong rambut. youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Jakarta dan Jawa Barat, juru cukur atau pangkas rambut yang banyak ditemui berasal dari Garut. Mereka tersebar di berbagai pelosok dengan menggunakan label asgar alias asli Garut. Keahlian mereka tidak diragukan lagi. Mereka bisa mencukur di bawah pohon hingga Istana Negara.

Baca: Awal Mula Garut Jadi Pencetak Juru Cukur Rambut 

Tapi, teranyata bukan hanya Garut yang dapat mencetak juru cukur andal. Menurut Fatsi Anzani dan Oky Andries, pendiri Chief Barber dan Supplies Co yang menulis buku Peradaban Rambut Nusantara, ada beberapa etnis lain yang juga pencetak juru cukur. Di Sumatra, misalnya, ada etnis Minangkabau. Lalu di timur ada etnis Madura. Tapi jangan lupa, pada zaman dahulu, etnis Tionghoa juga menguasai profesi ini.

Fatsi Anjani mengatakan, lahirnya para juru cukur dari etnis-etnis tersebut biasanya karena kondisi terpaksa. Di Garut, misalnya, penyebaran para tukang cukur terkait dengan pemberontakan DI/TII di era 1940-an yang membuat warganya harus mengungsi ke daerah lain. Untuk bertahan hidup, mereka menjalani profesi juru cukur.

“Begitu juga Minangkabau. Sistem matrilineal yang berlaku di sana memaksa para pria keluar dari kampung halaman, lalu membiayai hidup dengan keahlian mereka sebagai tukang cukur,” kata Fatsi yang keliling ke kota-kota besar di Indonesia untuk melakukan riset mengenai tradisi pangkas rambut di Indonesia. 

Di Madura, pola itu juga berlaku. Hanya saja, keterpaksaan mereka keluar dari daerahnya diduga karena konflik yang terjadi lebih tua lagi, yaitu Trunojoyo dan Amangkurat pada abad ke-17. Setelah konflik mereda, mereka tidak kembali ke daerahnya. Para peratau dari Madura ini kemudian menjalani berbagai profesi informal, dari penjual sate hingga juru cukur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, profesi juru cukur yang dijalani etnis Tionghoa punya sejarah lebih panjang lagi. Salah satu yang tertua adalah Shin Hua yang ada di Surabaya. Pangkas rambut ini didirikan sejak 2011. “Sampai sekarang masih beroperasi,” kata Edi Kusnanto yang akrab disapa Koh Edi, penerus Shin Hua.

Menurut Edi, Shin Hua didirikan ayahnya yang saat itu belum lama datang ke Indonesia dari Cina. Setelah menjalani berbagai profesi, ia akhirnya memilih jadi tukang pangkas rambut. 

“Banyak tukang pangkas rambut yang belajar sama ayah saya dan sekarang sukses buka pangkas rambut di kota lain, termasuk Jakarta,” kata Edi saat peluncuran buku Peradaban Rambut Nusantara di Perpustakaan Nasional, Senin, 18 Januari 2019.

Baca: Gaya Rambut Reino Barack yang Tak Pernah Berubah

  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

2 hari lalu

Bupati Garut Aceng H.M Fikri tiba di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, (25/2). Aceng Fikri menerima surat keputusan Presiden RI tentang pengesahan pemberhentian dirinya dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. TEMPO/Prima Mulia
Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

Eks Bupati Garut Aceng Fikri kembali ke kancah politik dengan maju melalui jalur independen, tapi KPU Garut menyatakan ia tak memenuhi syarat.


Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

2 hari lalu

Ilustrasi buaya. Sumber: Shutterstock/english.alarabiya.net
Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.


Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

2 hari lalu

Warga membersihkan puing-puing bangunan yang hancur akibat banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, 14 Mei 2024. Warga sudah mulai membersihkan puing-puing, material lumpur dan tumpukan kayu yang memasuki rumahnya, dan hingga saat ini korban meninggal meninggal akibat banjir yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 di Sumatra Barat itu sudah mencapai angka 47 orang. TEMPO/Fachri Hamzah.
Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?


9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

8 hari lalu

Ilustrasi rambut berminyak. Shutterstock
9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

Berikut beberapa tips menjaga rambut agar tebal dan sehat secara alami.


5 Cara Mengatasi Garis Rambut yang Mundur

8 hari lalu

Ilustrasi rambut berketombe. Foto: Freepik.com
5 Cara Mengatasi Garis Rambut yang Mundur

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah mundurnya garis rambut.


Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

8 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.


Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

9 hari lalu

Ilustrasi geng motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.


Resep dan Cara Membuat Kue Mangkuak, Hidangan Khas Minangkabau yang Mulai Langka

10 hari lalu

Kue Mangkuak khas Minang. Shutterstock
Resep dan Cara Membuat Kue Mangkuak, Hidangan Khas Minangkabau yang Mulai Langka

Sejumlah makanan tradisional khas Minangkabau mulai langka. Salah satunya Kue Mangkuak dengan cita rasa legit gula saka dan wangi kelapa.


PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

11 hari lalu

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Sabtu malam, 23 Maret 2024. ANTARA/Agatha Olivia Victoria
PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?


4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

17 hari lalu

Peta Gempa Mag:4.0, pada 1 Mei 2024 pukul 20:35:01 WIB, pusat gempa berada dilaut 93 km BaratDaya KAB-BANDUNG Dirasakan (MMI) III Cidora, III Pamengpeuk, III Cisewu, III Bungbulang, III Singaparna, III Talegong, II Cikajang, II Pamulihan. X.com/BMKG
4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.